Rabu, Mei 13, 2009
Sekarang ini perguruan tinggi bisa dikatakan telah sampai pada tingkat yang mapan dan lengkap sebagai sebuah perguruan tinggi (universitas). Dengan pilarnya kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik, otonomi keilmuan dan pengelolaan, telah memiliki riwayat yang amat panjang. Embrionya telah muncul di Eropa sejak kurang lebih 400 tahun sebelum masehi, dimulai oleh filosof Plato dengan Taman Academosnya di jaman Yunani purba. Di Indonesia sejarah pendidikan tinggi ini belum terlalu panjang. Apabila kita lihat Universitas Gajah Mada (UGM) berdiri tanggal 19 Desember 1949 atau sekitar 60 tahun yang lalu yang berada di Yogyakarta dan Universitas Indonesia (UI) berdiri tanggal 2 Februari 1950 di Jakarta yang dianggap sebagai perguruan tinggi tertua. Olehkarenaitu pendidikan tinggi yang pertama di Indonesia baru berumur puluhan tahun, walaupun embrio UI sudah ada sejak STOVIA (School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen) di Batavia tahun 1900-an. Pada tahun 1870, pemerintah Belanda memberlakukan suatu sistem pendidikan tinggi yang disebut Etische Politiek di Hindia Belanda. Etische Politiek merupakan suatu perubahan sikap Belanda terhadap koloninya karena merasa berhutang budi kepada bumi putera yang telah menyebabkan Nederland dapat membangun dan menjadi makmur. Hal ini didorong oleh paham liberal yang melanda Eropa yaitu liberty, egality, dan fraternity. Program educatie, irigatie, dan emigratie yang dimaksud adalah untuk meningkatkan partisipasi bumi putera mendorong timbulnya sekolah yang semula hanya untuk belajar membaca, menulis, dan menghitung. Belanda merasa perlu membuka suatu pendidika tinggi yang kemudian menjadi cikal bakal berkembangnya fakultas-fakultas di Jakarta.
Pendidika tinggi di Indonesia pada awalnya hanya ada dalam bidang kesehatan berdiri STOVIA (School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen)p[ada tahun 1992 yang kemudian menjadi NIAS (Nerderlandsch Indische Artsen School) tahun 1913 dan GHS (Geneeskundige Hoge School) sebagai embrio fakultas kedokteran. Kemudian disusul dengan berdirinya Rechts School tahun 1922 dan menjadi Rechthoogen School tahun 1924 sebagai embrio Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Di Jakarta tahun 1940 didirikan Faculteit de Letterenen Wijsbegeste yang kemudian menjadi Fakultas Sastra dan Filsafat Universitas Indonesia. Sedangkan di Bandung didirikan Technische Hoge School (THS) yang pada tahun 1920 yang kemudian dijadikan sebagai perguruan tinggi negeri. Sementara di Bogor juga didirikan Landsbouwkundige Faculteit pada tahun 1941 yang sekarang disebut Institut Pertanian Bogor (IPB). Dua hari setelah proklamasi, tanggal 19 Agustus 1945, pemerintah Indonesia mendirikan Balai Perguruan Tinggi RI yang kemudian mendorong berdirinya Universitas Indonesia yang pada dasarnya merupakan gabungan dari fakultas-fakultas yang telah ada sebelumnya. Sementara itu di dalam masa perjuangan melawan Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia, pemerintah RI di Yogyakarta bekerja sama dengan Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada pada tanggal 19 Desember 1949 mendirikan pula Universitas Gajah Mada. Kemudian dikembangkan menjadi lima perguruan tinggi diantaranya Institut Teknologi Bandung (ITB-1959), Institut Pertanian Bogor (IPB-1963), dan Universitas Airlangga (Unair-1954) yang masing-masing berdiri sendiri. Dan disusul dengan disyahkannya Univesitas Sumatera Utara (USU-1957) sebagai PTN ke tujuh di Sumatera. Untuk perguruan tinggi swasta, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang berdiri tahun 1948 merupakan perguruan tinggi swasta pertama dan paling tua di Indonesia.