Rabu, Mei 13, 2009
1. UNIVERSITAS GAJAH MADA
2. UNIVERSITAS INDONESIA
3. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4. UNIVERSITAS AIRLANGGA
5. UNIVERSITAS HASANUDIN
6. UNIVERSITAS ANDALAS
7. UNIVERSITAS PADJADJARAN
8. UNIVERSITAS DIPONEGORO
9. UNIVERSITAS SRIWIJAYA
10. UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
11. UNIVERSITAS SYIAH KUALA
12. UNIVERSITAS SAM RATULANGI
13. UNIVERSITAS UDAYANA
14. UNIVERSITAS NUSA CENDANA
15. UNIVERSITAS MULAWARMAN
16. UNIVERSITAS MATARAM
17. UNIVERSITAS RIAU
18. UNIVERSITAS CENDRAWASIH
19. UNIVERSITAS BRAWIJAYA
20. UNIVERSITAS JAMBI
21. UNIVERSITAS PATTIMURA
22. UNIVERSITAS TANJUNGPURA
23. UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
24. UNIVERSITAS PALANGKARAYA
25. UNIVERSITAS JEMBER
26 UNIVERSITAS LAMPUNG
27. UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
28. UNIVERSITAS TADULAKO
29. UNIVERSITAS HALUOLEO
30. UNIVERSITAS BENGKULU
31. UNIVERSITAS TERBUKA
32. UNIVERSITAS NEGERI PADANG
33. UNIVERSITAS NEGERI MALANG
34. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
35. UNIVERSITAS NEGERI MANADO
36. UNIVERSITAS NEGERI MAKASAR
37. UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
38. UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
39. UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
40. UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
41. UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
42. UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
43. UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
44. UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
45. UNIVERSITAS NEGERI PAPUA MANOKWARI
46. UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
47. INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
48. INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
49. INSTITUT PERTANIAN BOGOR
50. INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GORONTALO
51. INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
52. INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SINGARAJA
53 SEKOLAH TINGGI SENI INDONESIA SURAKARTA
54. SEKOLAH TINGGI SENI INDONESIA PADANG PANJANG
55. SEKOLAH TINGGI SENI INDONESIA DENPASAR
56. SEKOLAH TINGGI SENI INDONESIA BANDUNG
57. POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
58. POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
59. POLITEKNIK NEGERI MEDAN
60. POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
61. POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
62. POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
63. POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI LAMPUNG
64. POLITEKNIK NEGERI AMBON
65. POLITEKNIK NEGERI PADANG
66. POLITEKNIK NEGERI BALI
67. POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
68. POLITEKNIK NEGERI MAKASAR
69. POLITEKNIK NEGERI MANADO
70. POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
71. POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
72. POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
73. POLITEKNIK NEGERI KUPANG
74. POLITEKNIK ELEKTRONIK NEGERI SURABAYA
75. POLITEKNIK NEGERI JEMBER
76. POLITEKNIK NEGERI PANGKEP
77. POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG
78. POLITEKNIK PERIKANAN NEGERI TUAL
79. POLITEKNIK NEGERI MALANG
80. POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
81. POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
82. POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
Perguruan tinggi adalah salah satu wadah yang digunakan untuk melakukan Research dan Development (R&D) serta arena penyemaian manusia baru untuk menghasilkan generasi yang berkepribadian serta kompetensi keilmuan sesuai bidangnya. Secara umum dunia pendidikan tinggi belum pernah benar-benar menjadi wacana publik di Negara kita Indonesia, dengan kata lain dibicarakan secara luas oleh berbagai kalangan, baik yang berkecimpung langsung dengan pendidikan tinggi itu sendiri maupun kahlayak ramai yang tidak langsung dengan urusan pendidikan. Tetapi bukan berarti bahwa permasalahan didunia pendidikan tinggi ini tidak pernah menjadi perhatian. Munculnya berbagai cara yang mengarah pada pelanggaran etika akademik yang dilakukan perguruan tinggi kita untuk memenangkan persaingan, menunjukkan bahwa pendidikan kini cenderung dipakai sebagai ajang bisnis. Strategi promosi yang memberikan kemudahan dan iming-iming hadiah merupakan suatu gambaran bahwa perguruan tinggi tersebut tidak ada inovasi dalam hal kualitas pendidikan. Kecenderungan tersebut akan menghancurkan dunia pendidikan tinggi, karena akhirnya masyarakat bukan kuliah untuk meningkatkan kualitas diri malah sebaliknya hanya mengejar hadiah & gelar untuk prestise. Kondisi pendidikan tinggi saat ini cukup memprihatinkan. Ada beberapa PTS yang mengesampingkan proses pendidikan. Bahkan ada PTS yang hanya menjadi mesin pencetak uang, bukan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Hal Ini yang membuat persaingan menjadi semakin tidak sehat. Produk lulusan perguruan tinggi yang proses pendidikannya asal-asalan dan bahkan akal-akalan, cenderung menghalalkan segala cara untuk merekrut calon mahasiswa sebanyak-banyaknya, dengan promosi yang terkadang menjebak dengan iming-iming hadiah yang menggiurkan.
Sekarang ini perguruan tinggi bisa dikatakan telah sampai pada tingkat yang mapan dan lengkap sebagai sebuah perguruan tinggi (universitas). Dengan pilarnya kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik, otonomi keilmuan dan pengelolaan, telah memiliki riwayat yang amat panjang. Embrionya telah muncul di Eropa sejak kurang lebih 400 tahun sebelum masehi, dimulai oleh filosof Plato dengan Taman Academosnya di jaman Yunani purba. Di Indonesia sejarah pendidikan tinggi ini belum terlalu panjang. Apabila kita lihat Universitas Gajah Mada (UGM) berdiri tanggal 19 Desember 1949 atau sekitar 60 tahun yang lalu yang berada di Yogyakarta dan Universitas Indonesia (UI) berdiri tanggal 2 Februari 1950 di Jakarta yang dianggap sebagai perguruan tinggi tertua. Olehkarenaitu pendidikan tinggi yang pertama di Indonesia baru berumur puluhan tahun, walaupun embrio UI sudah ada sejak STOVIA (School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen) di Batavia tahun 1900-an. Pada tahun 1870, pemerintah Belanda memberlakukan suatu sistem pendidikan tinggi yang disebut Etische Politiek di Hindia Belanda. Etische Politiek merupakan suatu perubahan sikap Belanda terhadap koloninya karena merasa berhutang budi kepada bumi putera yang telah menyebabkan Nederland dapat membangun dan menjadi makmur. Hal ini didorong oleh paham liberal yang melanda Eropa yaitu liberty, egality, dan fraternity. Program educatie, irigatie, dan emigratie yang dimaksud adalah untuk meningkatkan partisipasi bumi putera mendorong timbulnya sekolah yang semula hanya untuk belajar membaca, menulis, dan menghitung. Belanda merasa perlu membuka suatu pendidika tinggi yang kemudian menjadi cikal bakal berkembangnya fakultas-fakultas di Jakarta.
Pendidika tinggi di Indonesia pada awalnya hanya ada dalam bidang kesehatan berdiri STOVIA (School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen)p[ada tahun 1992 yang kemudian menjadi NIAS (Nerderlandsch Indische Artsen School) tahun 1913 dan GHS (Geneeskundige Hoge School) sebagai embrio fakultas kedokteran. Kemudian disusul dengan berdirinya Rechts School tahun 1922 dan menjadi Rechthoogen School tahun 1924 sebagai embrio Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Di Jakarta tahun 1940 didirikan Faculteit de Letterenen Wijsbegeste yang kemudian menjadi Fakultas Sastra dan Filsafat Universitas Indonesia. Sedangkan di Bandung didirikan Technische Hoge School (THS) yang pada tahun 1920 yang kemudian dijadikan sebagai perguruan tinggi negeri. Sementara di Bogor juga didirikan Landsbouwkundige Faculteit pada tahun 1941 yang sekarang disebut Institut Pertanian Bogor (IPB). Dua hari setelah proklamasi, tanggal 19 Agustus 1945, pemerintah Indonesia mendirikan Balai Perguruan Tinggi RI yang kemudian mendorong berdirinya Universitas Indonesia yang pada dasarnya merupakan gabungan dari fakultas-fakultas yang telah ada sebelumnya. Sementara itu di dalam masa perjuangan melawan Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia, pemerintah RI di Yogyakarta bekerja sama dengan Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada pada tanggal 19 Desember 1949 mendirikan pula Universitas Gajah Mada. Kemudian dikembangkan menjadi lima perguruan tinggi diantaranya Institut Teknologi Bandung (ITB-1959), Institut Pertanian Bogor (IPB-1963), dan Universitas Airlangga (Unair-1954) yang masing-masing berdiri sendiri. Dan disusul dengan disyahkannya Univesitas Sumatera Utara (USU-1957) sebagai PTN ke tujuh di Sumatera. Untuk perguruan tinggi swasta, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang berdiri tahun 1948 merupakan perguruan tinggi swasta pertama dan paling tua di Indonesia.